Thursday, July 10, 2014

LAPORAN SENSOR LDR

LAPORAN
SENSOR LDR





Disusun Oleh:



                                      Devan Junesco V.              4.31.13.1.06
                                       Meidiana Rizki H.              4.31.13.1.12
   Rahmat Nur S.                   4.31.13.1.15
 
 




PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2013/2014



Judul  : Sensor Cahaya (LDR)

Alat dan Bahan         :

1.      PCB                            : 1 buah
2.      LDR                            : 1 buah
3.      Potensiometer 10K Ω  : 1 buah
4.      Resistor 12K Ω           : 1 buah
5.      Transistor BD13P        : 1 buah
6.      Dioda (LED)               : 3 buah
7.      Batu baterai 9V           : 1 buah
8.      Kabel penghubung      : secukupnya

Gambar Rangkaian  :



CARA KERJA

            Prinsip kerja dari sensor cahaya adalah ketika ada cahaya, resistansi dari LDR (Light Dependent Resistor) akan turun dan ketika intensitas cahaya sedikit atau turun maka resistansi akan naik dan indikator LED akan menyala. Tingkat kepekaan LDR dapat diatur dengan menggunakan potensiometer yang terhubung dengan emitter
Emitter pada transistor berfungsi sebagai tempat berkumpulnya elektron sebelum dialirkan ke kolektor dan basis. Kemudian basis pada transistor akan mengatur jalannya arus elektron dari emitor ke kolektor sehingga mempengaruhi kerja dan fungsi dari transistor tersebut. Setelah itu elektron yang telah dikumpulkan tadi dialirkan ke kolektor yang terhubung ke LED, sehingga LED dapat menyala.

INOVASI
-       1.  Penggunaan Pada Lampu Rumah
     LDR (Light Dependent Resistor) juga dapat digunakan pada lampu rumah. LDR sangat membantu untuk mengatur penggunaan listrik pada lampu rumah. Apabila siang hari, cahaya matahari akan terkena LDR sehingga menyebabkan resistansi pada LDR naik. Sehingga tidak ada arus listrik yang mengalir ke lampu dan menyebabkan lampu tidak menyala. Dan saat menjelang malam atau malam hari (intensitas cahaya menurun) maka akan menyebabkan resistansi pada LDR turun, sehingga ada arus listrik yang mengalir pada lampu dan menyebabkan lampu tersebut menyala. Alat ini dapat membantu mengatur penggunaan lampu pada rumah sehingga kita tidak perlu repot menyalakan lampu dan lebih efektif pada pemakaian listrik karena nyala dan matinya lampu sudah diatur menurut kebutuhan.

-       2.   Penggunaan Pada Tirai Jendela Rumah
Sensor LDR ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengatur tirai pada jendela rumah. Kebanyakan orang pada umumnya saat malam hari akan menutup tirai jendela rumahnya, dan saat siang hari mereka akan membuka tirai jendela rumahnya agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, sehingga alat ini sangat membantu dalam mengatur tirai rumah. Prinsip kerja dari alat yang mengatur tirai ini adalah ketika ada arus listrik yang masuk dari dua sumber akan menyebabkan tirai tersebut tertutup. Dan jika hanya ada arus yang mengalir dari satu sumber akan menyebabkan tirai tersebut terbuka. Pada sumber 1, arus listrik dari stop kontak (220V) langsung terhubung ke alat yang digunakan untuk mengatur tirai. Sumber 2, arus dari stop kontak (220V) terhubung ke LDR yang kemudian terhubung ke alat yang digunakan untuk mengatur tirai. Jadi saat siang hari, cahaya matahari akan mengenai permukaan LDR sehingga menyebabkan resistansi pada LDR naik sehingga arus hanya akan mengalir dari sumber 1 yang menyebabkan tirai terbuka. Kemudian saat malam hari, intensitas cahaya yang mengenai LDR akan turun, sehingga menyebabkan resistansi pada LDR naik dan menyebabkan tirai tertutup. Alat ini dapat membantu mengatur penggunaan tirai sehingga kita tidak perlu repot untuk membuka atau menutup tirai. Namun, tirai tersebut dapat ditutup dan dibuka secara manual.

3. Penggunaan Pada Lampu Mobil Otomatis
             Selain untuk digunakan pada rumah, sensor ini juga dapat digunakan pada mobil, yaitu untuk lampu mobil otomatis. Cara kerjanya adalah sensor LDR dipasang pada bagian atas mobil kemudian dihubungkan dengan alat yang digunakan untuk mengontrol nyala lampu mobil. Jadi saat intensitas cahaya turun maka secara otomatis lampu akan menyala, jadi pengemudi tidak perlu repot-repot untuk menyalakan lampu.





Helm Masa Depan

Halo gan kali ini ane bakal share ide ane yaitu tentang Helm Masa Depan. Selain sebagai keamanan saat berkendara, helm ini juga mempunyai beberapa fungsi yang sangat menarik, berikut skemanya :







Cara Kerja :
      Pada helm ini terdapat beberapa sensor yang terpasang. Sensor yang pertama adalah sensor suhu dimana fungsi dari sensor ini yaitu untuk mendeteksi suhu dalam helm, dimana sensor ini akan dihubungkan dengan alat pendingin pada helm, sehingga saat suhu didalam helm panas sensor akan mendeteksi dan alat yang terhubung dengan sensor akan menyalakan pendingin yang ada pada helm, sehingga pemakai akan tetap merasa nyaman. Kemudian sensor yang kedua yaitu sensor ultrasonik. Sensor ini terpasang pada helm bagian depan (topi helm), sensor ini berfungsi untuk mendeteksi adanya benda yang ada didepan sepeda motor dengan jarak tertentu. sensor ini akan sangat berguna saat malam hari karena lampu pada sepeda motor hanya dapat menyinari jalan dengan jarak pendek. Ketika ada kendaraan atau benda didepan sepeda motor, sensor ini akan memberikan peringatan kepada pengendara dengan alaram pelan, sehigga pengendara tau kalau ada sesuatu didepannya meskipun dia belum dapat meihatnya. Kemudian yang ketiga yaitu GPS. GPS ini akan memandu pengendara untuk sampai ke tujuannya dengan cara menentukan terlebih dahulu tujuannya sebelum berangkat melalui tombol yang ada disamping helm, yang akan ditampilkan seperempat dari kaca helm. Helm ini juga dilengkapi dengan kamera kecil dibelakang helm yang mana hasilnya akan ditampilkan di kaca helm, sehingga pengendara tidak perlu repot2 untuk melihat kaca sepion. Untuk menggunakan ini pengendara dapat menampilkan dan menyembunyikannya dengan menekan tombol disamping helm sehingga penglihatan tidak terganggu.

Itu dia ide ane mengenai helm masa depan :D
Terima Kasih sudah mampir ke blog ane :D